Sandal-sandalku, aku telah kembali memakai sepatu. Sesuatu yang telah menjadi kewajibanku sebagai guru.
Pagi sekali, aku kembali meninggalkanmu. Meninggalkan rumah kontrakan dan tanaman.
"Pastikan.Pastikan." katamu.
Pagi sekali, aku memastikan buku-buku pelajaran itu, -- laptop, absen, dan hasil koreksian ujian.
Aku memastikan kepergian.
Setiap kepulangan, katamu, ada istirahat dan pintu gerbang yang terhambat. Ada kisah cinta siswa yang selintas lewat. Ada ingatanku mengenai subbab-subbab. Dan langkah-langkah sepatu itu.
Sandal-sandalku, memakaimu, adalah memakai sesuatu yang tidak pantas. Di kelas, aku tiba-tiba melupakanmu, dan memperhatikan murid-muridku.
(belum selesai)
Pagi sekali, aku kembali meninggalkanmu. Meninggalkan rumah kontrakan dan tanaman.
"Pastikan.Pastikan." katamu.
Pagi sekali, aku memastikan buku-buku pelajaran itu, -- laptop, absen, dan hasil koreksian ujian.
Aku memastikan kepergian.
Setiap kepulangan, katamu, ada istirahat dan pintu gerbang yang terhambat. Ada kisah cinta siswa yang selintas lewat. Ada ingatanku mengenai subbab-subbab. Dan langkah-langkah sepatu itu.
Sandal-sandalku, memakaimu, adalah memakai sesuatu yang tidak pantas. Di kelas, aku tiba-tiba melupakanmu, dan memperhatikan murid-muridku.
(belum selesai)