Ha –
Hantifa
sembunyi di balik batu sungai Aku duduk di atas batu memancing ikan
Melewati
celah daun-daun sinarpun sampai Kail meloloskan umpan
Kail
meloloskan umpan Ikan-ikan kecil menepi
Ikan-ikan
besar keluarnya lamban Pelampung hanyut tanpa arti
Pelampung
hanyut tanpa arti Bawi kau angkat, ikan pun kosong
Kau
kembali duduk dan bertahan pada hati Pada arus sungai, tatapanmu melayang
Pada
arus sungai, tatapanmu melayang Pada hilir, segala akhir mengalir
Pada
batas hulu, segalanya pulang Pada muara, kita tentukan takdir
Pada
muara, kita tentukan takdir Aku di hulu menemukan lagi batu
Batu
pecah diukir banjir Rotan habis, hanya alu
Rotan
habis, hanya alu Perempuan tua mencari pakis
Hatinya
menyebar rindu Hutanku dulu, aku yang gadis
Hutanku
dulu, aku yang gadis Kini mampus dibongkar tambang
Membasuh
kulit, dukuku manis Sungaiku dulu, dahagaku hilang
Sungaiku
dulu, dahagaku hilang Selepas naik bukit menatap langit
Perempuan-perempuan
membasuh sinjang Aku pulang dalam hati terbersit
Aku
pulang dalam hati terbersit Malam nanti saatnya berbisik-bisik
Aku
memulai dengan kata-kata yang genit Pada celah dinding perempuan terisak
Pada
celah dinding perempuan terisak Aku mencium suluh api pada sumbu
Malam
larut menguak Pada perempuan, aku pamit tanpa ragu
Pada
perempuan, aku pamit tanpa ragu Pada anjing melolong, aku menunduk khusuk
Tempat
segalanya masuk, aku membuka pintu Tempat segalanya bersambung, aku sudah
masuk
Tempat
segalanya bersambung, aku sudah masuk Aku membaringkan diri pada ranjang
Langkah-langkah
berderit sudah melayang Pada ranjang, segalanya mulai hilang.
jan'14