“aku ingin berumah
di Tanjung Karang,” kata
lelaki itu, yang baru saja
meninggalkan kamar kos nomer 15. Dilihatnya,
wajah tuhan
runtuh, dan berkata, “
Ia yang lebih tahu setelahku,
ingin pergi karena kesepian.”
sebelum mengangkat tasnya,
tulang rusuk lelaki itu
dicabut pelan-pelan. Kemudian,
iklan tivi
terdengar semakin
tegas.
“Demikian, kesepian,” katanya, “
semakin lenyap dengan kehilangan.”
kemudian ia bangun,
dengan punggung yang pegal.