Ia
tumbang saat mendengar gurunya telah tiada. Pena di tangan seperti tidak mampu
lagi ia hunuskan di atas kertas. Meja, kursi, seperti hilang bentuk. “Nak, ini
soal ujian terakhir, yang hanya ibu dapat titipkan. Ibu tidak mampu lagi
mengawasi. Semua pengawasan telah ibu serahkan kepada tuhan.”. Begitulah pesan terakhir
yang gurunya sampaikan melalui guru piket itu, dan mengakhirinya dengan
bertanya ‘absen’.
Kemudian,
ia lihat punggung temannya. Ditepuk-tepukinya, bahu temannya itu. Dan berkata,
“Kita pasti mampu menggarisbawahi.”.