Mungkin ia ada di dapur, memaki lagi tikus yang
mengais bungkus plastik itu. Katamu, mencuci piring, pekerjaaan yang menyisakan
rizki. Hasrat tinggi mencari dan menggerogoti. Sedangkan ketakukan akan
kehadiran yang lain, adalah waktu untuk sembunyi, dan mendengarkan kembali
kekesalan. Mungkin ia ada di dapur, kau menghidupkan keran air, kemudian
membiarkan ia tumpah dalam wadah, dan genggamanmu pada gelas, pada teplon
berminyak, seolah tak mampu menahan ia untuk terlepas. Ia mungkin ada di dapur.
Kita tak sempat membuat ia bertahan, atau tetap, memperhatikan kau mengiris
bawang, cabai, dan hasrat yang tertahan. Harapan, katamu, mungkin ia ada di
dapur, berhak saja hilang dalam dekapan.
des '13