Bagaimana
di atas sana,
menatap
sebagian
utuh tubuh bumi ini?
Di
bawahmu, aku menghitung-hitung
setangkai
apa jari-jari tanganmu
menembus
atmosfer
bernafas
dalam gerak jarum barometer.
aku
membayangkan
menatap
jauh di matamu
ada
galaksi
dalam
denyut pertama nadi.
Akhirnya,
kau beredar,
menjadi
satelit bagi bumi,
memantul-mantulkan
banyak frekuensi
memantul-mantulkan
banyak informasi.
Betapa
bertiup Kau Yang Abadi.