dan
laut, memisahkan kita cukup jauh. perahu tambah usang.
garis
pantai, hanya pemikiran kita yang verbal. kemudian,
perlahan-lahan,
kita mulai saling melupakan. perahu
menyisakan
tulang. tandas, dibiarkan begitu saja
bersandar.
ia tak lagi oleng. karena yang selalu menyentuhnya,
tak
pernah lagi mampu membawa. namun meninggalkan,
basah
yang cukup, dan memastikan, tidak ada lagi
yang
turut terserak. di antara tumpukan buih dan pasir.