Adam
terus-terus saja
mengingatkan
Hawa,
jangan
memetik buah manga itu.
Ini
di surga.
Tetapi,
awalnya
dipetik juga.
Kulit
mangga muda itu,
dikupasnya.
Tampaklah
utuh dagingnya.
Tercium
semerbak getahnya.
Garam,
cabai rawit
pada
piring,
dicocolnya,
digigitnya,
Kemudian,
Adam,
suaminya itu, pulang dari tualang,
mendapati
istrinya, menggigi karena asam.
“Siapa
yang menggodamu?”Adam bertanya.
“Buah
mangga itu sendiri.” jawab istrinya.
Adam
pun diam.
Ia
tatap mata istrinya, dan berkata
“Kau
tentu tahu, di surga, tuhan tidak pernah menginginkan kelahiran.”